Pada kesempatan kali ini,
Tim SKM akan memberikan sebuah artikel yang sekiranya cukup menarik untuk dibahas. Karena, topik ini mungkin cukup membuat kepo banyak sekali orang termasuk kami sendiri pada saat masih belum tahu menahu persoalan dunia martabak yang amat dalam. Tapi, setelah kami terjun dan kami sering membuatnya mungkin kami akan bercerita mengenai sebuah ”alasan kenapa harga martabak itu cukup mahal”. Bisa dibilang pembahasan kali ini menjadi tidak terlalu penting, tapi cukup membantu memberi jawaban buat yang punya rasa ingin tahu yang tinggi.
Rasa ingin tahu itu bagus… karena kami sendiri juga selalu ingin tahu dan ingin belajar. Dengan rasa penasaran, kita sudah mulai mendapatkan ilmu atau wawasan baru. Mari kita belajar bersama…
Jika kita jajan ke sebuah warung mie ayam dan menghabiskan 1 mangkuk saja. Mungkin kita akan ditagih biaya makan per porsi antara 8ribu hingga 20 ribu. Atau bisa juga ketika makan bakso ya…. lalu di label gerobak kadang tertulis harga menu ada yang 10 ribuan, 15 ribu bahkan ada yang 20ribu lebih. Bahkan untuk 1 porsi roti bakar, harga rata-rata street food biasanya 10 ribuan hingga 20 ribuan… dengan pilihan rasa coklat, coklat kacang, blueberry dan lain-lainnya.
Tak tanggung-tanggung, pasti kita akan tambah minum. Entah itu es jeruk, kopi atau teh hangat. Yang pasti satu porsi dan minuman gak akan habis 50 ribu ya pada umumnya.
Tapi akan beda story ketika Anda memutuskan ke sebuah pusat penjualan kue terang bulan dan martabak telor. Biasanya di gerobak atau di sebuah tembok, tertulis menu lengkap diserta harga untuk tiap porsinya. Dan harganya cukup lumayan loh gan. Mulai dari 20 ribuan hingga 100ribuan dan bahkan lebih. Tergantung dari porsi dan juga isian & toping yang diinginkan pelanggan. Yang jelas, selera tiap pelanggan pasti beda-beda. Itulah yang membuat hampir beberapa varian laku semua. Apalagi jika di tempat yang strategis dan udah mulai dikenal pehobi di daerah tersebut.
Sekilas harga martabak yang ada di benak kita nampak mahal jika dibandingkan dengan beli seporsi mie ayam, nasgor, kwetiaw, atau ayam goreng kentucky & roti bakar. Tapi, jika kita paham betul harga bahan, perlengkapan, resep serta keahlian yang dibutuhkan maka sebenarnya harga yang Anda dapatkan bisa dibilang masih sebanding atau murah.
Untuk lebih jelas, mari kita simak beberapa ”Alasan yang membuat harga martabak bisa menjadi mahal ?” berdasarkan versi SKM
(1 ) . Dari Segi Resep & Cara Pembuatan
Untuk membuat martabak memang butuh keahlian khusus dan juga tidak sembarang orang bisa membuatnya dan langsung enak seperti aslinya. Karena dibutuhkan pemahaman dan takaran bahan serta cara pengolahan yang tepat. Karena jika tidak, ambil contoh saja kulit untuk martabak, tak sedikit yang gagal ketika akan melebarkan adonan kecil dan membuat bulatan dengan bentuk besar lalu robek dan tidak bisa dimasak. Kemudian untuk martabak manis sendiri juga amat susah untuk membuatnya, harus membutuhkan pemahaman besarnya api kompor yang pas, bentuk cetakan yang bagus, takaran bahan yang betul. Karena jika tidak, sering dihasilkan kue terang bulan yang bantat dengan kata lain tidak mengembang, jika kelebihan dosis pengembang bisa akibatkan rasa berubah pahit getir dari soda kue nya, efek gosong pada kulit luar karena tidak paham cara mengolah api dan manajemen waktunya. Hal inilah yang membuat penjual martabak memutuskan untuk mengikuti sebuah kursus atau membeli resep yang harganya tidak murah. Mulai dari 500 ribu per resep hingga 20 juta per resep. Dari segi angka resep saja sudah lumayan modalnya dari 5 digit sampai 7 digit.
(2). Dari segi bahan baku
Untuk membuat 1 porsi martabak telor / manis harus mengeluarkan beberapa bahan yang sebenarya tidak murah.
Kita ambil contoh saja untuk membuat martabak manis atau terang bulan. Misal kita lihat toping-toping yang dipakai, jika kita lihat ada keju parutnya yang aslinya per batang keju harganya 20 ribu dan hanya bisa jadi sedikit porsi, kemudian coklat hazelnut yang per botol 200 gram saja berkisar 40 ribuan itu saja hanya bisa untuk dibuat beberapa porsi. Belum lagi untuk bahan utama seperti terigu, telur, susu kaleng, margarin, butter yang juga sbenarnya semua dibutuhkan untuk hasilkan citarasa terang bulan yang enak. Maka, tidak heran harga 1 porsi bisa sampai 50 ribu ke atas… hemmm…. jadi tahu ya….
Untuk telor yang digunakan bukan telor ayam yang harga per butir cuman 1000 rupiah / 1500 rupiah melainkan telor bebek yang per butir kisaran 2500 hingga 3500 rupiah .
3 ). Dari segi peralatan dan lain-lain
Ada lagi yang perlu kita hargai yang sudah dikeluarkan dari kantong abang penjual martabak yang bisa kita tengok dari alat-alatnya.
Sebagai contoh, untuk membeli 1 wajan besar martabak telor asin harganya antara 150 ribuan sampai 400 ribuan tergantung kualitas dan jenis bahan dan belum biaya ongkir. Untuk cetakan martabak manis yang standar ada yang 70 ribu, 120 ribu dan untuk yang jenis super tebal harga ada yang 250 ribu sampai yang 700 ribu dengan kualitas layak untuk jualan.
Belum lagi harga gerobak, sewa tempat dll
Untuk point nomor 1 dan 3 semua jenis usaha makanan pasti mengeluarkannya dan bersifat 1 kali biaya saja dan akan 2 kali jika ada peralatan sudah perlu diperbaharui.
Hanya saja biaya 1 dan 3 ini untuk usaha martabak tergolong tinggi. Apalagi, bagi yang buka usaha kuliner dengan menggunakan konsep resto sudah pasti akan sangat tinggi lagi budget yang dikeluarkan.
Yang perlu digaris bawahi adalah yang bagian nomor 2 ( bahan baku ), karena sudah pasti biaya banyak tersebut akan dikeluarkan tiap kali akan berjualan atau tiap membeli bahan baku di sebuah pasar / toko bahan kue.
TAPI KOK ADA YANG MURAH PAK ?
Iya, itu adalah kebijakan dari tiap masing-masing pedagang. Jika ada yang memberikan harga murah bukan berarti itu rugi. Tetap saja ada keuntungannya, hanya saja dengan margin yang lebih kecil namun lebih memprioritaskan ke quantity untuk bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
APAKAH PENJUAL UNTUNG ?
Sudah pasti untung,
karena niat awal jualan adalah untuk mencari keuntungan. Dari harga yang ditentukan, penjual sudah menghitung berapa persen yang akan mereka dapatkan kemudian dikalikan dengan jumlah banyaknya porsi yang terjual setiap harinya, mingguan atau bulanan.
Berapa omzet yang didapatkan ?
Untuk saat ini jajanan ini masuk kategori makanan yang paling banyak digemari banyak kalangan serta cukup familiar.
Dari informasi yang kami kumpulkan dari berbagai daerah. Untuk berbisnis martabak bisa dapatkan omset antara 300 ribu hingga 3 juta an per hari.
Apakah kita juga bisa membuka usaha ini ?
Bisa saja !
Anda bisa membeli resep kami, atau order paket kursus pembuatan martabak yang kami tawarkan dengan garansi pasti enak.